TVRI DULU, SEKARANG, DAN DI MASA
MEDATANG
Alfino Galang S (01716146271 MIK A)
Televisi
Republik Indonesia (TVRI) adalah stasiun televisi milik negara yang siarannya ditujukan untuk kepentingan negara. Berdiri
sejak 24 Agustus 1962, TVRI mengemban tugas sebagai televisi yang mengangkat
citra bangsa melalui penyelenggaraan peristiwa yang berskala baik nasional
maupun Internasional, mendorong kemajuan kehidupan bangsa serta sebagai perekat
sosial.
Pada
tahun 1974 TVRI berubah menjadi organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan
dengan status Direktorat yang bertanggungjawab kepada Direktur Jendral Radio,
Televisi, dan Film. Melalui Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2002 tentang penyiaran, TVRI ditetapkan sebagai lembaga penyiaran publik
berbadan hukum yang didirikan oleh negara. Peraturan Pemerintah RI Nomor 13
Tahun 2005 menetapkan bahwa tugas TVRI adalah memberikan pelayanan informasi,
pendidikan dan hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial, serta melestarikan
budaya bangsa untuk kepentingan seluruh lapisan masyarakat melalui
penyelenggaraan penyiaran televisi yang menjangkau seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Seiring
dengan perkembangan teknologi peran dari TVRI sebagai bagian dari Lembaga Penyiaran
Publik menjadi sangat penting dan strategis dalam memberikan keseimbangan dalam
memperoleh informasi yang sehat kepada masyarakat. Seiring berjalannya waktu
banyak bermunculan televisi-televisi swasta sehingga membuat TVRI mulai
ditinggalkan oleh pemirsa nya, terlebih lagi televisi-televisi swasta tersebut
hadir dengan berbagai macam program yang inovatif dan kreatif sehingga dapat
mudah diterima oleh masyarakat dan menarik perhatian masyarakat khususnya
generasi muda. TVRI sendiri yang merupakan televisi berita mulai ditinggalkan dikarenakan
kurangnya inovasi-inovasi yang diberikan oleh TVRI kepada pemirsanya serta kesannya
yang kaku.
Oleh
karena itu dengan terpilihnya Helmy Yahya sebagai dirut TVRI mulai memberikan
angin segar, dikarenakan Helmy Yahya dipercaya nan mengusung misi untuk
menjadikan TVRI “hidup” kembali, hal ini dengan dapat dilakukan dengan cara
memperbaiki manajemen yang ada dengan mengusung konsep kekinian. Helmy Yahya
mengatakan “Strategi kita memperbaiki layar, re-branding dan akan ada
program-program dan konten-konten yang kekinian. Akan banyak sekali acara yang
kita re-packaging. Doakan kami sehingga ini kan TV publik bisa jadi TV yang
terdepan yang tetap netral dan independen”.
Dengan
melakukan inovasi-inovasi yang out of the box dan inovatif
adalah langkah yang sangat penting bagi TVRI supaya bisa bertahan ditengah
persaingan era teknologi digital saat ini. Dengan cara ini TVRI akan menjadi
televisi netral dan independen dalam menyampaikan informasi dan juga memiliki
program-program yang dekat dengan generasi muda sehingga tidak akan dipandang sebelah
mata oleh generasi muda seperti saat ini.
Comments
Post a Comment